Mengenai Nafsu?

Pustakawan Desa 07 Agustus 2017 12:30:03 WIB

Yang kutahu, tak pernah kutemui dalam perjalanan para kafilah kehidupan bahwa pemenuhan nafsu dapat menenangkan jiwa sepanjang kaki melangkahi luasnya padang kehidupan...

Pertanyaannya, apakah cinta dapat diraih dengan nafsu? Apakah jiwa ini akan tentram ketika nafsu sudah terlampiaskan? Walau hanya dengan memilikinya, apakah kemudian kepuasan hidup sudah tercapai? Meskipun dengan diberi pilihan yang mudah, apakah pertanyaan-pertanyaan akan akhir riwayat cinta kita sudah terjawabkan?

Ya, tapi sebenarnya ada "Cinta Nafsu"...dan ada juga "Nafsu Cinta", keduanya sangat berbeda. "Cinta Nafsu" berarti kita mengejar kepuasan-kepuasan semu yang terkadang mengatas namakan cinta. Sedangkan "Nafsu Cinta" berarti mengejar kepuasan-kepuasan dalam mencinta. Ada baik buruknya dari dua hal tersebut dimana terdapat juga dua sifat yang muncul dari keduanya, "sementara" dan "abadi". Terserah mau kejar yang mana...

"Orang yang baik itu sudah pasti cantik, tapi belum tentu yang cantik itu baik" kata Audrey Hepburn. Bukankah tidak sebaiknya kita berkata bahwa kekasih kita tidak cantik atau tidak seksi hanya karena ukuran yang kita pakai sama dengan kebanyakan orang-orang yang keranjingan iklan-iklan kecantikan di televisi?

Terkadang kita merasa iri melihat kawan kita memiliki pasangan yang 'ideal' (seperti di iklan TV dan kata kebanyakan orang). Tapi sepatutnya yang kita iri-i adalah mereka pasangan biasa yang selalu bersama, dalam susah dan duka, bisa saling menghibur ketika salah seorang dari dirinya sedang bersedih, tetap tertawa meskipun beberapa duka menusuk hidupnya...

Seperti anak-anak jalanan yang bebas berlari dan tertawa, tidak peduli rambut mereka lusuh atau baju mereka kotor dan bau, mereka tidak peduli walau adik perempuan dan ibu kandungnya menjadi bahan tertawaan orang-orang kaya bermobil mewah...mereka tetap senang dengan siapapun diri mereka hidup...

Berbeda dengan kita yang tidak pernah merasa senang dan puas dengan orang yang selama ini sudah menemani bersama, baik dalam duka atau bahagia...

 

Tulisan ini sekedar teks yang bisa ditafsir oleh siapapun diantara teman-teman, silahkan jika ingin berbagi...

(Hikmawan Saefullah a.k.a Indra Papap AAL)

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

Kabar Desa Gedangrejo

Fitur Desa Gedangrejo

Laporan Dana Desa Gedangrejo WhatsApp Desa Gedangrejo Cek Status Permohonan KTP Perpustakaan Desa Gedangrejo